Jakarta - Psikolog Rosdiana Setyaningrum mengatakan, wajar jika traveler punya rasa takut naik pesawat usai rentetan kecelakaan yang terjadi baru-baru ini. Namun ketakutan naik pesawat ada baiknya diatasi. Bagaimana caranya?
Beberapa waktu belakangan, kecelakaan pesawat terjadi beruntun. Terakhir adalah kecelakaan TransAsia di Taiwan, memakan korban jiwa yang tak sedikit.
Psikolog dari Diana & Associate, Rosdiana Setyaningrum mengatakan, wajar bila traveler mengalami takut atau trauma apalagi jika dirinya atau keluarganya pernah mengalami kecelakaan langsung.
Rosdiana pun membagi sejumlah tipsnya sebagai berikut:
1. Menghilangkan fobia, memang butuh waktu
"Biasanya kalau dia pernah mengalami, butuh waktu untuk mengatasi trauma itu," tutur Rosdiana saat dihubungi detikTravel, Jumat (6/2/2015).
Kita bisa pelan-pelan mengikis rasa fobia. Kalau traumanya menengah, lanjut Rosdiana, bisa latihan pelan 3-4 bulan usai kejadian
2. Belajar berani ke bandara dan melihat pesawat
Untuk belajar melawan ketakutan terbang, bisa juga dengan membiasakan diri dengan suasana penerbangan. Kita bisa ke bandara dan melihat-lihat suasana dan pesawat terbang agar tidak ketakutan.
"Bisa ke airport dulu, lihat-lihat dulu, baca dulu tentang pesawat. Pelan-pelan saja, kalau bisa ditemani," katanya.
3. Jangan dulu naik pesawat
Rosdiana menekankan, ada baiknya orang yang takut terbang jangan dulu naik pesawat. Apalagi bagi traveler yang mengalami trauma usai dirinya atau keluarga dekatnya mengalami kecelakaan.
"Misal dia trauma, kemudian naik pesawat. Malah bikin orang lain takut, kan repot," paparnya.
4. Konsultasi ke psikolog
Nah, bagaimana jika takut atau trauma terbang yang dialami cukup parah? Rosdiana berkata, lebih baik traveler itu terapi ke psikolog agar lebih cepat dan efektif penyembuhannya.
"Biasanya psikolog punya cara tertentu. Ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membantu,"
Sumber:detiktravel.com