Sabtu, 07 Februari 2015

Objek Wisata Kutai Kertanegara


Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki obyek dan daya tarik wisata yang cukup banyak. Pemerintah Kab. Kutai Kartanegara mencatat sedikitnya 85 obyek dan daya tarik wisata yang terdapat di Kab. Kutai Kartanegara, baik yang sudah dikembangkan maupun yang belum dikembangkan.

Sebagaimana obyek dan tarik wisata di Pulau Kalimantan secara umum, obyek dan daya tarik wisata di Kab. Kukar sebagian besar merupakan wisata alam dan budaya. Obyek wisata alam berupa pantai, air terjun, danau dan hutan merupakan andalan utama dan dapat dinikmati sebagai pariwisata massal (mass tourism) maupun pariwisata minta khusus. Pariwisata massal yang sudah berkembang umumnya terletak tidak jauh dari kota Tenggarong. Sedang wisata alam yang berada di kawasan pedalaman relatif belum berkembang, terutama disebabkan oleh keterbatasan aksebilitas dan ketersediaan fasilitas pendukungnya.

Obyek dan daya tarik wisata di Kab. Kukar pada umumnya belum sepenuhnya dikembangkan. Dari sekian banyak obyek dan daya tarik wisata di masing-masing kecamatan, hanya beberapa yang sudah dikembangkan, diantaranya:

Waduk Panji Sukarame, yang berada di daerah Rondong Demang, Kec. Tenggarong
Pulau Kumala, yang merupakan pulau di tengah Sungai Mahakam di Kec. Tenggarong
Museum Mulawarman, yang merupakan museum tempat menyimpan peninggalan kerajaan Kutai Kartanegara dan terletak di Kec. Tenggarong
Monumen Pancasila, yang merupakan monumen lambang keberhasilan Pemerintah Daerah Kab. Kutai dalam melaksanakan pembangunan daerah. Monumen ini terletak di Kec. Tenggarong
Pondok Labu, yang merupakan perkampungan Suku Dayak Benuaq, terletak 25 km dari Kota Tenggarong
Museum Kayu, terletak di komplek waduk Panji Sukarame
Wisata Alam Bukit Bangkirai, merupakan wisata alam dan petualangan yang bterletak di Samboja, dan terkenal dengan jembatan Tajuk (canopy Bridge)
Borneo Orang Utan Survival (BOS), Samboja Lodge yang merupakan wisata alam.
Berdasarkan jenisnya, obyek dan daya tarik wisata di Kab. Kukar terdiri dari wisata alam, wisata budaya, wisata ziarah, wisata sejarah, dan wisata rekreasi. Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi obyek-obyek wisata tersebut, maka dibagi berdasarkan kawasan, yaitu kawasan pesisir, kawasan tengah serta kawasan hulu Sungai Mahakam.

1. WISATA ALAM
Jenis wisata alam di Kab. Kukar sebagian besar menawarkan atraksi berupa panorama alam danau, air terjun atau pantai. Beberapa obyek wisata di kawasan pesisir berupa wisata alam dan agrowisata, sedangkan di kawasan hulu sungai Mahakam kebanyakan berupa air terjun atau danau. Sementara itu obyek wisata di kawasan tengah lebih beragam berupa danau atau agrowisata.

1. Sumber Air Panas
Sumber Air Panas Sangasanga dikelola secara pribadi oleh pemilik tanah, bekerjasama dengan Pemkab Kukar. Obyek wisata sumber air panas tersebut memiliki potensi sebagai tempat permandian air panas. Fasilitas yang tersedia saat ini berupa gazebo, ayunan tradisonal, dan lapangan parkir. Setiap harinya dikunjungi oleh 20-40 pengunjung dengan tiket masuk Rp.1.000,-/orang.

2. Kawasan Wisata Bukit Bangkirai
Kawasan wisata Bukit Bangkirai berlokasi di jln.Samarinda-Balikpapan Km 38. Untuk mencapai lokasi ini ± 20 km masuk kearah jln.Samboja-Petung. Dari Balikpapan, kawasan ini berjarak tempuh 90 menit ± 58 km, sedangkan dari Tenggarong dan Samarinda ± berjarak 150 km. Kawasan wisata Bukit Bangkirai merupakan obyek wisata petualang yang berada dalam kawasan hutan primer dan merupakan bagian dari kawasan hutan hujan tropis yang dikelola oleh PT.Inhutani.
Selain suasana pemandangan hutan yang alami dengan berbagai flora dan faunanya, kawasan wisata Bukit Bangkirai menawarkan atraksi utama yang menjadi kekhasan kawasan wisata ini, yaitu Jembatan Tajuk (canopy Bridge) yang memiliki ketinggian 30 mtr dari permukaan tanah.
Selain sebagai wahana wisata, kawasan wisata Bukit Bangkirai juga merupakan tempat penelitian alam dan kehutanan.
Berbagai fasilitas telah tersedia, seperti rumah Lamin untuk tempat pertemuan, Restoran, Kolam Renang, Tempat Berkemah (camping ground), Kamar Mandi/Toilet, Mushola, Tempat Parkir, dan sarana Akomodasi (cottage). Pemandu wisata lokal juga telah tersedia untuk memandu wisatawan.

3. Agrowisata Bukit Bangkirai
Agrowisata Bukit Bangkirai merupakan lokasi tempat berbagai jenis tanaman, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Lokasi ini sangat potensial dikembangkan sebagai obyek wisata minat khusus, dimana wisatawan tertarik untuk bereaksi menikmati pemandangan alam sekaligus mempelajari berbagai jenis tanaman. Berbagai atraksi wisata dapat dikembangkan di lokasi agrowisata tersebut, seperti bercocok tanam, memanen tanaman, mengelola hasil pertanian, dll.

4. Wana Riset Samboja
Wana Riset Samboja merupakan tempat untuk pengawasan dan rehabilitasi hewan langka yang dilindungi, seperti orang utan. Saat ini populasi orang utan di Kalimantan sudah mulai menurun, sehingga salah satu lokasi rehabilitasi berada di Wana Riset Samboja. Di lokasi ini dilakukan pengawasan dan rehabilitasi secara ketat terhadap kelangsungan hidup hewan yang dilindungi tersebut sebelum akhirnya di lepas kembali di habitat aslinya. Tempat rehabilitasi ini sekaligus juga menjadi pusat penelitian kehidupan hewan yang dilindungi tersebut. Pengelola Wana Riset Samboja adalah Loka Litbang Satwa Primata, UPT Departemen Kehutanan Pusat.

5. Borneo Orang-utan Survival (BOS) – Samboja Lodge
Borneo Orang Utan Surviva (BOS)-Samboja Lodge merupakan suatu kawasan yang dikelola oleh yayasan Pelestarian Orangutan yang merupakan tempat pelestarian orang utan serta flora dan fauna langka lain seperti beruang madu. Tempat ini juga berfungsi sebagaintempat wisata yang menyediakan berbagai fasilitas penelitian dan penginapan berupa cottage. Samboja Lodge terletak di Kecamatan Samboja sekitar 38 km dari Balikpapan.

6. Pantai Biru
Obyek wisata ini terletak di Desa Kersik yang berjarak sekitar 10 km dari ibukota Kecamatan Marang Kayu. Aksebilitas menuju pantai Biru cukup baik. Obyek dan daya tarik wisata Pantai Biru menawarkan pemandangan alam pantai yang indah dengan pasir putihnya. Kawasan ini potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan rekreasi pantai dan olah raga air.

7. Pantai Pegempang
Pantai Pagempang merupakan obyek wisata berupa pulau yang berada di Desa Tanjung Limau. Pulau tersebut berpasir putih dan memiliki keindahan alam yang menawan. Obyek wisata ini terletak pada jarak 15 km dari ibukota Kecamatan Muara Badak. Aksesibilitas menuju lokasi ini cukup baik, dengan tersedianya jaringan jalan dengan perkerasan semen cor.
Fasilitas pendukung telah tersedia berupa tempat peristirahatan dan sumber air tawar. Sarana wisata lain yang tersedia diantaranya rumah makan, warung, toko cinderamata, sarana olah raga, mushola, lokasi kemping (camping ground), dan lapangan parkir.
Pengunjung Pantai Pangempang mengalami peningkatan pada saat musim liburan tiba. Setiap tahun di lokasi ini diselenggarakan upacara adat pesta laut yang merupakan ritual persembahan sebagai wujud tanda syukur kepada Sang Pencipta atas Anugerah yang diberikan.

8. Pantai 136
Pantai 136 merupakan obyek wisata pantai yang terletak di pinggiran Sungai Mahakam. Pantai 136 memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata massal. Setiap akhir pekan, banyak pengunjung yang berakhir pekan untuk bersantai di kawasan ini.

9. Kawasan Wisata Tanah Merah
Terletak di Desa Tanjung Harapan Samboja, 14 km dari Persimpangan Jalan Raya Balikpapan-Samarinda (Km 50) dan berjarak 127 km dari Tenggarong. Dengan luas ± 8 ha, pantai ini berpasir putih dan ditumbuhi pohon cemara. Merupakan tempat yang sangat cocok untuk berekreasi atau berkemah. Tempat ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Kawasan wisata tanah merah merupakan kawasan wisata pantai di Kecamatan Samboja.

10. Air Terjun Lebah Ulak
Air terjun Lebah Ulak berlokasi lebih kurang 30 km dari ibukota Kecamatan Muara Kaman. Untuk mencapai lokasi ini, aksesibilitas cukup baik karena telah tersedia jaringan jalan raya dengan kondisi yang cukup baik. Selain menggunakan moda angkutan pribadi, moda angkutan umum telah tersedia. Untuk mencapai lokasi ini, wisatawan dapat menggunakan bis ke arah Kota Bangun atau menyewa kendaraan beroda empat. Selanjutnya, dari jalan utama menuju ke lokasi air terjun, wisatawan harus berjalan kaki melewati jalan setapak sejauh lebih kurang 100 meter.
Selain atraksi air terjun, di kawasan ini terdapat makam keramat (bese’). Selain itu, di kawasan ini juga telah berkembang industri tumah tangga pembuatan gula aren, sehingga dapat dijadikan buah tangan (oleh-oleh) khas daerah setempat oleh para wisatawan.

11. Air Terjun Gunung Lespiren
Air terjun Gunung Lespiren terletak di Desa Sebulu Modern. Air terjun ini merupakan obyek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi, terutama daya tarik nuansa alam yang masih alami. Namun demikian, obyek wisata air terjun Gunung Lespiren belum dikembangkan secara optimal.

12. Gua Batu Gelap
Gua Batu Gelap adalah obyek wisata yang terletak di Desa SEpari Besar, lebih kurang 37 km dari kota Tenggarong. Lubang gua ini tertutup oleh pohon-pohon besar karena dikelilingi hutan lindung. Gua Batu Gelap merupakan sarang binatang Kelelawar hutan. Pengunjung yang datang ke lokasi ini cukup banyak, terutama pada saat hari libur. Namun demikian, umumnya pengunjung tidak berani masuk ke dalam goa karena masih mempercayai keangkeran goa tersebut.

13. Tujuh Goad dan Helyped
Tujuh Goa adalah obyek wisata yang juga terletak di Desa Separi, lebih kurang 40 km dari Tenggarong. Obyek wisata ini belum dikembangkan.

14. Air Terjun Bukit Biru
Air terjun Bukit Biru berada di Kecamatan Tenggarong, lebih kurang 10 km dari ibukota Kecamatan Tenggarong. Air terjun Bukit Biru memiliki ketinggian lebih kurang 7 (tujuh) meter. Untuk mencapai lokasi air terjun Bukit Biru, aksesibilitas cukup baik, yaitu berupa jalan raya dengan perkerasan aspal. Namun demikian, dari desa terdekat, lokasi tersebut hanya dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua sejauh 5 km.
Kawasan air terjun Bukit Biru belum dikelola dengan baik, meskipun sudah banyak pengunjung yang jalan, terutama pada hari libur sekolah. Di lokasi tersebut tersedia lokasi untuk mendirikan tenda, sehingga potensial digunakan sebagai tempat berkemah (camping ground). Sepanjang jalan menuju lokasi air terjun Bukit Biru, pengunjung disuguhi oleh pemandangan alam berupa kebun-kebun milik masyarakat setempat.

15. Air Terjun Keham Pesut
Air terjun Keham Pesut terdapat di Desa Jonggon. Kawasan wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik yang berasal dari Tenggarong. Namun, aksesibilitas ke lokasi obyek wisata ini masih sangat terbatas, terutama karena jalan menuju obyek wisata masih berupa jalan tanah dengan kondisi rusak berat.

16. Air Terjun Keham Huluan
Air terjun Keham Huluan terdapat di Desa Jonggon yang dapat ditempuh dalam waktu 2 jam dari Tenggarong. Obyek wisata ini belum dikembangkan secara optimal. Potensi pengembangan obyek wisata ini perlu dikaitkan dengan potensi keberadaan suku Dayak Basap yang banyak bermukim di Desa Jonggon.

17. Air Terjun Loa Duri
Air terjun Loa Duri terletak di Desa Loa Duri Ilir dan merupakan obyek wisata alam. Lokasinya berada lebih kurang 2 km dari jalan poros Tenggarong – Samarinda. Air terjun Loa Duri belum dikelola dengan baik. Untuk menuju lokasi air terjun Loa Duri, pengunjung harus melalui jalan setapak sepanjang lebih kurang 1 km.

18. Taman Hutan Raya Bukit Soeharto
Taman Hutan Raya Bukit Soeharto terletak di jalan Raya Balikpapan – Samarinda Km 45 dengan luas areal 70.000 ha. Areal ini dijadikan lokasi hutan pendidikan yang dikelola Universitas Mulawarman bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Taman Hutan Raya Bukit Soeharto saat ini dimanfaatkan sebagai pusat penelitian, lokasi berkemah (camping ground), dan lain sebagainya.

19. Agrowisata Batuah
Taman agrowisata Batuah terletak di jalan Raya Balikpapan – Samarinda km 40. Taman agrowisata ini dikelola oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Kalimantan Timur. Di taman agrowisata ini banyak dijumpai berbagai jenis tanaman, seperti rambutan, kelapa sawit, papaya, lada, durian, kopi, salah, jeruk, kecapi, langsat, sawo, kedondong, dan berbagai jenis tanaman palem. Di taman agrowisata ini juga terdapat berbagai jenis tanaman bunga, seperti anggrek, bunga kertas, dan lain sebagainya.

20. Air Terjun Kedang Ipil
Air terjun Kedang Ipil terletak di Desa Kedang Ipil. Lokasinya berada lebih kurang 72 km dari Kota Tenggarong dan 36 km dari ibukota Kecamatan Kota Bangun. Untuk mencapai lokasi air terjun Kedang Ipil, dapat melalui jalan poros Tenggarong-Kota Bangun. Dari jalan poros Tenggarong-Kota Bangun, untuk mencapai lokasi Desa Kedang Ipil pengunjung harus menempuh perjalanan darat melalui jalan tanah sepanjang 18 km. Selanjutnya untuk mencapai lokasi air terjun, dari Desa Kedang Ipil pengunjung harus menempuh jalan setapak sepanjang 1 km dengan jarak tempuh berjalan kaki lebih kurang 20 menit.
Air terjun ini memiliki 3 tingkat dengan ketinggian mencapai 5 meter dan lebar lebih kurang 20 meter. Di sekitar air terjun terhampar hutan yang masih alami dan mendukung keindahan panorama air terjun Kedang Ipil.
Mayoritas masyarakat Desa Kedang Ipil tempat lokasi air terjun Kedang Ipil ini merupakan suku Dayak Basap yang memiliki kebudayaan yang cukup menarik. Oleh karenanya, Desa ini juga memiliki potensi dikembangkan sebagai desa adat atau cagar budaya.

21. Suaka Perikanan Danau Loa Kang (Taman Peserpat Loakang)
Suaka perikanan Danau Loa Kang merupakan kawasan habitat ikan pesut. Di sini wisatawan dapat melihat pesut yang saat ini sudah jarang dijumpai. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah pesut yang ada di Danau Loa Kang saat ini diperkirakan berjumlah 50 ekor.
Lokasi Danau Loa Kang berada di Desa Liang. Untuk mencapai lokasi obyek wisata tersebut, pengunjung harus melalui akses sungai Pela dan dilanjutkan melewati anak sungai yang menghubungkan Sungai Pela dengan Danau Loa Kang. Aksesibilitas melalui sungai ini sangat bergantung dari kondisi pasang surut air. Pada saat pasang, sarana angkutan perahu ketinting atau longboat dapat digunakan untuk mencapai lokasi dengan jarak tempuh lebih kurang 30 menit dari Kota Bangun. Namun, pada saat air surut, perahu ketinting dan long boat tidak dapat digunakan karena surutnya air sungai.

22. Danau Semayang
Danau Semayang beserta 11 danau lainnya di Kecamatan Kota Bangun memiliki potensi yang sangat tinggi untuk dikembangkan sebagai obyek wisata khusus, yaitu wisata air, seperti pemancingan, olah raga air, parasailing, perahu dayung, dan lain sebagainya.
Danau lain ada di sekitar Danau Semayang meliputi : Danau Semayang (+13.000 ha), Danau Melintang (+11.000 ha), Danau Kedang Murung (+750 ha), Danau Nusa Katung (+100 ha), Danau Seguntur (+75 ha), Danau Loa Kang (+450 ha), Danau Kahoi Pongkot (+175 ha), Danau Pirau (+125 ha), Danau Kojo (+100 ha), Danau Bakong (+100 ha), Danau Puang Rabone (+300 ha), Danau Loa Mang (+100 ha), dan Danau Berambai (+300 ha).

23. Danau Wis
Danau Wis memiliki luas lebih kurang 750 ha dan sangat potensial untuk dikembangkan sebagai lokasi wisata air. Di Danau Wis terdapat 7 (tujuh) delta yang berada di tengah danau.
Terdapat dua alternatif untuk mencapai lokasi ini, yaitu menggunakan angkutan air dan menggunakan jalan darat. Sebagaimana halnya di lokasi lain, penggunaan angkutan ait sangat bergantung pada kondisi pasang surut.

24. Danau Jempang
Danau Jempang merupakan danau terluas di Propinsi Kalimantan Timur. Danau Jelmpang memiliki luas sekitar 15.000 hektar. Danau ini memiliki pemandangan yang indah karena arealnya yang luas menyerupai lautan.

25. Pulau Wisata
Pulau Wisata merupakan obyek wisata berupa delta yang dijuluki “Pulau” oleh warga setempat. Lokasi Pulau Wisata lebih kurang 6 km dari ibukota Kecamatan Kembang Janggut. Akses menuju pulau Wisata relatif cukup baik. Pada sore hari banyak pengunjung yang datang untuk menikmati pemandangan dan memancing di danau. Saat ini obyek wisata Pulau Wisata belum dikembangkan.

26. Air Terjun Long San
Air Terjun Long San berlokasi lebih kurang 50 meter dari tepi Sungai Belayan. Dari pinggiran Sungai Mahakam di daerah Long San, pengunjung dapat melihat air terjun ini. Air terjun Long San memiliki banyak tingkat dengan ketinggian lebih kurang 100 meter. Untuk mencapai lokasi air terjun Long San, pengunjung dapat melalui sungai dengan menggunakan kapal ces atau long boat dengan jarak tempuh lebih kurang 10 menit dari ibukota Kecamatan Tabang.

27. Air Terjun Sungai Jong
Air terjun Sungai Jong berada di daerah Tabang Seberang. Selain dimanfaatkan sebagai obyek wisata, air terjun ini direncanakan digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik bagi masyarakat desa setempat. Air terjun Sungai Jong memiliki ketinggian lebih kurang 50 meter.

28. Air Terjun Sungai Atak
Air terjun Sungai Atak berada di sebelah Ulu Sungai Lunuk. Air terjun ini direncanakan sebagai obyek wisata dan sumber air bersih masyarakat di sekitar desa tersebut. Air terjun Sungai Atak memiliki ketinggian lebih kurang 50 meter.

29. Air Terjun Muara Bentuq
Air Terjun Muara Bentuq terletak di kawasan Kecamatan Tabang. Jarak menuju objek wisata ini kurang lebih 4 km dari kecamatan Tabang dengan waktu tempuh satu jam menggunakan long boat. Mata air yang mengalir dari air terjun Muara Benuaq berasal dari Gunung Batu Kenyak. Di sekeliling air terjun terdapat batu-batu besar dan kecil serta berbagai spesies ikan seperti ikan patin, ikan jelawat, ikan baong, ikan kuyur, ikan sebela, ikan nyaran, ikan lancing, ikan seluang dan ikan batu ( yang hidup di bebatuan ).

2. WISATA BUDAYA
Di samping wisata alam, obyek wisata yang ditawarkan di kabupaten Kutai Kartanegara adalah wisata budaya, atrakdi yang ditawarkan berupa kehidupan masyarakat suku dayak serta adat istiadat dari masyarakat. Obyek wisata budaya banyak dijumpai di kawasan tengah berupa adat istiadat masyarakat dayak. Untuk lebih jelas mengenai gambaran obyek wisata budaya di Kabupaten Kutai Kartanegara akan dijelaskan pada bagian berikut.

1. Dusun Desa Bawang
Desa Budaya Sungai Bawang terletak di perbatasan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Kota Samarinda yang bersebelahan dengan Desa Budaya Pampang. Desa ini dihuni oleh mayoritas penduduk Suku Dayak Kenyah yang bermata pencaharian sebagai petani dan pengrajin.
Dengan mayoritas penduduk suku Dayak Kenyah dan letaknya yang berseberangan dengan Desa Budaya Pampang, desa ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai desa budaya yang menampilkan kebudayaan tradisional suku Dayak Kenyah. Pemerintah Daerah sudah merencanakan untuk membangun rumah adat Lamin sebagau sarana berkumpul warga.
Secara rutin, masyarakat desa menyelenggarakan pertunjukan kesenian dan tari-tarian yang dapat menjadi daya tarik wisatawan. Setiap hari natal dan tahun baru. Masyarakat menyelenggarakan pertunjukan kesenian dan tari-tarian tradisionalm seperti tari Kancet Lasan, tari Datu Jukut, dan tari Perang.
Setiap usai panen, masyarakat juga menyelenggarakan pesta panen yang diselenggarakan setiap tahun.
Selain tari-tarian, masyarakat Desa Tanah Datar membuat patung, kerajinan manik, dan pakaian tradisional Dyak Kenyah yang dapat menjadi cinderamata dan daya tarik bagi para wisatawan.

2. Desa Budaya Lekaq Kidau
Lokasi Desa Budaya Lekaq Kidau ± 15 km dari ibukota Kecamatan Sebulu. Untuk mencapai lokasi tersebut, aksesibilitas masih sangat terbatas, terutama karena kondisi jalan dalam kondisi rusak berat. Umumnya kondisi jalan menuju lokasi Desa Lekaq Kidau berupa jalan tanah atau jalan dengan perkerasan lokal, sehingga sulit dilalui oleh kendaraan. Selain jalan darat, untuk mencapai Desa Lekaq Kidau, dapat ditempuh dengan cara menyeberang sungai dari Desa Selerong menggunakan perahu ketinting. Waktu tempuh yang dibutuhkan ± 45 menit.
Di Desa Lekaq Kidau bermukim masyarakat suku Dayak Kenyah. Dibukanya Desa Lekaq Kidau pada tahun 2003 sebagai daerah tujuan wisata budaya untuk umum dimaksudkan untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya dan tradisi Dayak Kenyah kepada masyarakat.

3. Kehidupan Masyarakat Dayak Benuaq
Desa budaya Mulia Harapan merupakan tempat permukiman masyarakat suku Dayak Benuaq. Desa Mulia Harapan berlokasi ± 8 km dari ibukota Kecamatan Sebulu. untuk mencapai lokasi ini, hanya bisa ditempuh dengan perjalanan menyeberangi sungai dan danau dari Desa Tanjung Harapan.
Kekhasan desa ini adalah masih diakuinya hukum adat. Selain itu, seni anyaman Ulap Doyo dan kerajinan pembuatan sumpit menjadi daya tarik yang menarik lainnya dari desa ini.
Desa Jahab sebagai tempat tinggal masyarakat suku Dayak Benuaq juga telah dipersiapkan untuk dikembangkan sebagai desa budaya/wisata, namun belum dikembangkan secara optimal.

4. Mesjid Agung Tenggarong
Mesjid Agung Tenggarong dikelola oleh MUI, mesjid ini terletak di Jalan Panjaitan. Masjid Agung Tenggarong merupakan mesjid terbesar di Kabupaten Kutai Kartanegara dan menjadi pusat kegiatan Islam di kabupaten Kutai Kartanegara.

5. Museum Kayu Tuah Himba
Museum kayu Tuah Himba terletak di kawasan Waduh Panji Sukarame, di daerah Rondong Demang, tepatnya ± 600 meter arah tenggara Waduk Panji Sukarame. Museum ini menyajikan berbagai koleksi kayu hasil hutan Kalimantan Timur. Museum kayu Tuah Himba ini berupa bangunan rumah panggung terbuat dari kayu seluas 400 meter persegi.
Museum dibuka untuk umum pada tahun 1996 dan dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara. Aksesibilitas jalan menuju lokasi obyek wisata saat ini dalam kondisi rusak, sehingga menjadi kendala bagi pengunjung untuk datang berkunjung ke lokasi ini.
Beberapa koleksi menarik yang terdapat di Museum Kayu Tuah Himba ini diantaranya adalah :
• Koleksi 2 (dua) ekor buaya yang diawetkan, yaitu buaya muara yang berumur 70 tahun yang berasal dari Sungai Kenyamukan, kecamatan Sengata, Kabupaten Kutai Timur; dan buaya muara yang berumur 60 tahun yang berasal dari Desa Tanjung Limau Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara.
• Koleksi alat-alat pengolahan kayu
• Koleksi biji-nijian atau benih pohon kayu
• Koleksi berbagai jenis kayu, seperti kayu meranti merah, kayu ulin, kayu petanang, kayu kapur, kayu Medang, kayu mahoni, kayu Bangkirai, kayu Jabon, dan lain sebagainya.
• Koleksi maket rumah adat Dayak
• Koleksi alat-alat musik dari bamboo
• Koleksi berbagai perabotan rumah tangga terbuat dari kayu, rotan, dan bambu
• Koleksi maket hutan Kabupaten Kutai kartanegara
• Koleksi Lesung kayu untuk menumbuk padi
• Herbarium berbagai daun kayu

6. Taman Budaya Pondok Labu
Pondok Labu merupakan sebuah perkampungan suku Dayak Benuaq yang terletak lebih kurang 25 km dari kota Tenggarong. Di desa ini dapat dijumpai rumah adat suku Dayak Benuaq, yang dikenal dengan nama rumah Lamin. Rumah Lamin tersebut berupa rumah panggung yang terbuat dari kulit kayu.
Selain rumah adat Lamin, daya tarik yang ditawarkan perkampungan ini adalah berbagai benda seni budaya khas suku Dayak Benuaq, seperti gong, guci, patung mandau, serta alat-alat upacara untuk menaruh sesaji. Di perkampungan ini juga ditemukan tempat-tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat setempat, seperti kuburan adat dan tempat mengadakan upacara adat.
Hampir setiap tahun di desa ini diselenggarakan upacara adat suku Dayak Benuaq, seperti Ngugu Tahun (untuk kesuburan pertanian), Belian, Upacara menolak bala, Upacara Tanam dan Panen Padi, Upacara Pengobatan Tradisional Belian, dan Upacara Belontang (penyembelihan kerbau yang diperswembahkan kepada arwah nenek moyang mereka).
Aksebilitas untuk mencapai lokasi Pondok Labu cukup baik. Untuk menuju lokasi dapat ditempuh melalui jalan Tenggarong-Kota Bangun, kemudian berbelok ke kanan melalui jalan perusahaan batubara PT.MHU.

7. Desa Budaya Lung Anai
Desa Budaya Lung Anai banyak bermukim suku Dayak Kenyah yang memiliki keragaman seni dan budaya yang menarik. Lokasi Lung Anai berada lebih kurang 30 km dari ibukota Kecamatan Loa Kulu dengan jarak tempuh lebih kurang 1 jam. Selain jalan darat juga melalui sungai Jembayan dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

8. Perkampungan Nelayan Pela
Kampung nelayan Desa Pela merupakan perkampungan nelayan yang terletak di tepi sungai Pela, sebuah sungai yang menghubungkan Sungai Mahakam dengan Danau Semayang. Lokasi dapat ditempau selama lebih kurang 20 menit dari Kota Bangun menggunakan ces.
Atraksi wisata yang disuguhkan adalah kehidupan para nelayan sehari-hari, dari mulai menangkap ikan hingga siap jual.

9. Perkampungan Nelayan Jantur
Perkampungan nelayan Jantur merupakan perkampungan nelayan yang terdapat di Desa Jantur. Mayoritas warga masyarakat Desa Jantur adalah masyarakat Suku Banjar. Penduduk desa ini tinggal di atas rakit yang dibangun diatas permukaan sungai. Mata pencaharian adalah nelayan.
Atraksi wisata adalah proses pembuatan alat tangkap ikan dan proses menangkap ikan.

10. Rumah Retret (Putak)
Rumah Retret mulai dibuka untuk umum sejak 1995. Lokasi berjarak lebih kurang 3 km dari jalan raya Loa Duri dan 1 km dari jalan Loa Janan. Rumah retret dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 10 Ha sebagai tempat penggemblengan mental spiritual umat Kristiani. Rumah Retret ini menjadi obyek wisata religi bagi umat Kristiani. Rumah retret ini dilengkapi dengan fasilitas penginapan serta aula pertemuan yang dapat menampung 250 dan 300 orang.

11. Desa Enggelam
Desa Enggelam merupakan desa perkampungan masyarakat suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung yang masih memegang teguh tradisi budaya setempat, seperti Kwangkai dan Blontang. Kehidupan masyarakat di desa Enggelam sangat menarik, sehingga desa ini dikembangkan sebagai desa wisata budaya.

12. Kehidupan Masyarakat Dayak Tunjung
Budaya Dayak Tunjung yang dapat menjadi atraksi menarik bagi wisatawan adalah budaya yang diselenggarakan masyarakat Kahala, khususnya masyarakat Suku Dayak Tunjung saat merayakan keberhasilannya atas panen padi. Acara tersebut sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang mereka. Mereka mengadakan acara dengan maksud mengucap syukur kepada Yang Kuasa atas rahmat yang telah diberikan. Biasanya upacara tersebut diselenggarakan pada bulan Oktober/Nopember setiap tahun. Rangkaian acara dimulai dari persembahan makanan, kemudian dilanjutkan dengan atraksi tarian daerah. Pelaksanaan upacara dapat berlangsung hingga beberapa hari.
Dusun Kuntap (Sungai Payang) dihuni oleh masyarakat suku Dayak Tunjung. Masyarakat suku Dayak Tunjung memiliki tarian terkenal, yaitu tarian Hudoq. Namun acara adat jarang dilakukan di dusun ini. Upacara adat hanya dilakukan pada saat terjadi peristiwa penting, seperti kematian kepala adat. Dengan demikian, atraksi wisata yang menjadi daya tarik wisatawan sulit ditemukan.

13. Rumah Adat Lamin Umaq Tukung
Rumah adat Lamin Umaq Tukung terletak di desa Umaq Tukung, rumah adat ini merupakan lamin adat yang berasal dari warga Dayak Kenyah. Lamin adat ini berfungsi sebagai tempat pertemuan dan perjamuan bagi para tamu yang datang berkunjung.

14. Desa Ritan Baru
Penduduk desa Ritan Baru merupakan masyarakat suku dayak Kenyah. Masyarakat suku dayak Kenyah merupakan masyarakat yang memegang teguh tradisi budayanya. Kekerabatan warga masyarakat sangat kental. Di lokasi ini masih ditemukan orang dengan telinga panjang.

15. Desa Sungai Lunuk
Masyarakat suku dayak Punan yang tinggal didesa Sungai Lunuk merupakan masyarakat suku dayak yang datang dari daerah Apokayan dan sekarang tinggal dan menetap di lima daerah sungai Lunuk. Dahulu mereka adalah peladang yang berpindah-pindah dan sekarang menetap. Orang bertelinga panjang masih bias ditemui di daerah ini. Kelima desa ini dipersiapkan sebagai daerah wisata budaya.

3. WISATA ZIARAH
Objek wisata ziarah yang terdapat di kawasan tengah tepat di kecamatan Tenggarong atraksi yang ditawarkan dari objek ini adalah makam para raja-raja Kutai Kartanegara, yang oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai makam keramat. Gambaran mengenai objek-objek wisata ziarah akan dijelaskan pada bagian berikut.

1. Mesjid Jami Hasanuddin Tenggarong
Mesjid jami Hasanuddin berada di kawasan Kedaton Kutai Kartanegara. Mesjid ini merupakan salah satu bukti dan saksi sejarah bahwa Islam sudah ada di Kutai Kartanegara sejak beberapa abad yang lalu. Mesjid ini dibangun dengan konstruksi kayu berarsitektur Melayu dengan kubah joblo. Mesjid Jami Hasanuddin Tenggarong dibangun pada tahun 1923 oleh Al Haji Aji Amir Hasanuddin gelar pangeran Sosronegoro. Pemugaran masjid dilakukan pada tahun 1929. sampai saat ini mesjid Hasanuddin masih berdiri kokoh.

2. Makam Raja-raja Mulawarman
Kompleks pemakaman raja Kutai berlokasi di museum Mulawarman. Di lokasi ini dimakamkan sejumlah raja Kutai dan keturunannya, serta sejumlah kerabat raja. Kompleks pemakaman ini menjadi tujuan ziarah sejumlah pengunjung. Diantaranya makam Adji Raja Mahkota dan Adji Raja Dilanggar, makam kedua raja ini sering dikunjungi oleh orang-orang yang minta petunjuk untuk kelancaran usaha dan permintaan lain sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pengunjung didomnasi orang Kutai, Banjar, Bugis, dan Jawa yang biasanya datang pada malam jum’at kliwon agar lebih khusyuk dan sakral dalam memanjatkan doa dan permintaan.

3. Makam Kelambu Kuning
Makam Kelambu kuning merupakan maka raja kutai ke 17 yaitu Sultan Aji Muhammad Alimuddin. Makam ini terpisah dari pemakaman raja Kutai di kompleks museum Mulawarman. Letaknya lebih kurang 1 km dari museum Mulawarman, yaitu di jalan Gunung Belah, dekat dengan Universitas Kutai Kartanegara. Lokasi ini menjadi lokasi wisata ziarah bagi pengunjung yang datang.

4. WISATA SEJARAH
Jenis wisata sejarah yang terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara sebagian besarnya berada di kawasan pesisir, yaitu di Kecamatan Sanga-Sanga. Atraksi yang ditawarkan dari jenis wisata ini peninggalan pada saat masyarakat Kutai dalam melawan para penjajah. Untuk lebih jelas mengenai gambaran wisata sejarah yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara akan dijelaskan di bawah ini.

1. Taman Makam Pahlawan
Taman Makam Pahlawan merupakan tempat dimakamkannya para pejuang rakyat Sang-Sanga dalam melawan penjajah. Lokasi Taman Makam Pahlawan ini di Desa Sanga-Sanga Dalam.

2. Museum Merah Putih
Museum Merah Putih berlokasi di Desa Sanga-Sanga Dalam dan merupakan museum untuk mengabadikan perjuangan rakyat Sanga-Sanga dalam melawan penjajah. Di museum ini terdapat diorama perjuangan rakyat Sanga-Sanga dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

3. Monumen Palagan
Monumen Palagan merupakan monumen yang menandakan di lokasi tersebut pada zaman dahulu telah terjadi perang antara pejuang Sanga-Sanga melawan penjajah. Monument ini dimaksudkan sebagai tanda peringatan untuk mengenang kejadian perjuangan rakyat Sanga-Sanga.

4. Tugu Merah Putih
Tugu merah putih terletak di Desa Sanga-Sanga Muara. Tugu merah putih ini merupakan monumen yang menandakan bahwa pada zaman kemerdekaan telah terjadi perlawanan oleh rakyat Sanga-Sanga melawan penjajahan Jepang.

5. Bekas Penjara
Bekas penjara terletak di Desa Sanga-Sanga Dalam. ODTW ini merupakan tempat ditawannya para pejuang kemerdekaan dahulu saat menghadapi penjajah.

6. Sumur Minyak Peninggalan Belanda
Sumur Minyak Peninggalan Belanda terletak di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara. Diantaranya adalah sumur minyak Louise yang mulai berproduksi tahun 1897.

7. Monumen Perjuangan
Monumen Perjuangan terletak di Desa Sanga-Sanga Dalam, berjarak ± 50 km dari Kota Tenggarong, ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara. Monumen ini merupakan salah satu bukti sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang terkenal dengan peristiwa Merah Putih Januari 1947. Monumen Perjuangan ini menggambarkan perjuangan rakyat Sanga-Sanga dalam melawan penjajah.

8. Situs Kerajaan Mulawarman
Situs kerajaan Mulawarman merupakan tempat bersejarah Kerajaan Kutai. Lokasi ini merupakan cikal bakal berdirinya kerajaan Kutai Kartanegara. Di lokasi ini terdapat makam Raja-raja Kutai, yaitu Raja ke-6 dan Raja ke-7.
Selain sebagai tempat wisata sejarah, situs Kerajaan Mulawarman juga merupakan tempat wisata ziarah. Sejumlah pengunjung datang ke lokasi ini untuk menziarahi makam Raja-raja Kutai tersebut.

9. Industri Kapal Nelayan
ODTW ini merupakan tempat pembuatan kapal atau perahu tradisional. Industri kapal/perahu tradisional tersebut dikelola oleh masyarakat setempat yang terhimpun dalam perkumpulan pengrajin kapal nelayan. Atraksi yang ditampilkan adalah proses pembuatan perahu nelayan tradisional yang cukup unik. Untuk membuat sebuah perahu, dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Pembuatan dilakukan dengan mesin maupun secara tradisional. Perahu yang dikerjakan umumnya merupakan pesanan dari kawasan pesisir, seperti Sepatin, Sungai Meriam, Tanjung Sembilang, Muara Badak, dan lain-lain.

10. Komplek Lesong Batu
Komplek Lesong Batu merupakan lokasi cagar budaya, tempat ditemukannya sejumlah benda-benda purbakala dan bersejarah. Komplek Lesong Batu ini terletak di Desa Brubus, Kecamatan Muara Kaman. ODTW ini telah mulai dikunjungi sejak tahun 1980. namun baru pada Mei 2003, obyek wisata tersebut mulai dibenahi kembali.
Daerah Muara Kaman merupakan bekas pusat pemerintahan Keajaan Kutai Martadipura yang terkenal dengan rajanya, Mulawarman. Di Desa Brubus yang terletak ± 48 mil dari Kota Tenggarong ini masih dapat dijumpai sisa-sisa peninggalan kerajaan Hindu tertua di Indonesia, seperti batu kepala babi, Lesong Batu, kubu-kubu kuno, dan lain sebagainya.
Pengelola objek wisata ini adalah pihak Kecamatan Muara Kaman dan Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Kutai Kartanegara. Saat ini pengembangan obyek wisata disini masih sangat terbatas terkait terbatasnya biaya pemeliharaan dan perawatan yang tersedia.
Aksesibilitas untuk mencapai lokasi ini juga masih terbatas, terutama karena jaringan jalan menuju lokasi ODTW masih berupa jalan tanah, sehingga sulit dilalui kendaraan pada saat musim hujan.
Pengunjung yang datang juga masih re;atif terbatas. Rata-rata pengunjung yang tercatat hanya 5 orang per minggu. Pada saat libur lebaran dan hari-hari besar Islam lainnya, komplek Lesong Batu lebih ramai dikunjungi.

11. Monumen Pancasila
Monumen Pancasila terletak di depan Masjid Agung Tenggarong, monumen ini dibangun sebagai lambang kebehasilan Pemerintah Kabupaten Kutai dalam melaksanakan pembangunan daerah, yaitu dengan diterimanya penghargaan “Parasanya Purnakarya Nugraha” dari Presiden Republik Indonesia. Monumen Pancasila ini terletak di pusat kota Tenggarong, tepatnya di depan Keraton Sultan Kutai dan mesjid Agung Sultan Sulaiman. Di sekeliling monumen tedapat relief yang menggambarkan sejarah perjalanan Kutai Katanegara semenjak zaman kerajaan hingga era pembangunan.

12. Museum Mulawarman
Museum Mulawarman terletak di jalan Pangeran Diponegoro, Kota Tenggarong. Bangunan museum Mulawarman merupakan bekas Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara yang dibangun pada tahun 1936. di dalam museum dapat dijumpai beraneka macam keramik kuno, patung Lembu Suana, koleksi benda bersdejaah peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara, benda-benda budaya dari daerah Kutai, koleksi mata uang kuno, dan sebagainya. Museum ini terbuka setiap hari untuk umum, kecuali hari Senin.

13. Kedaton Kutai Kartanegara
Kedaton Kutai Kartanegara dibangun pada Tahun 2001. awal mulanya Kedaton Kesultanan kutai merupakan tempat perjamuan dan pertemuan Kesultanan. Bangunan megah tersebut dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Kedaton Kutai Kartanegara terletak di depan Monumen Pancasila, dan dikelola oleh pihak kerabat Kesultanan.

14. Situs Bukit Brubus
Situs ini masih berada di areal bukit Brubus dan beradadi belakang kantor Perusahaan listrik Negara (PLN). Candi ini terbuat dari batu pasir lempung, sedangkan pada bagian dalamnya disusun dengan batu isian berupa batu koral.

15. Candi Tanjung Serai
Candi initerletak di areal Tanjung Serai, tidak jauh dibelakang kantor Kecamatan. Struktur bangunan candi ini disusun dari batu bata, arealnya berupa sebuah gundukan tanah yang tidak terlalu tinggi dan lebih dikenal dengan sebutan teposo. Di lokasi ini ditemukan pula sejumalah manik-manik yang terbuat dari batu kornelian.

5. WISATA REKREASI
Objek wisata rekreasi yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara sangat bervariasi mulai dari atraksi olahraga air, keindahan alam sampai dengan agowisata. Objek wisata ini banyak dijumpai di wilayah tengah dan pedalaman, untuk wilayah tengah yaitu di kecamatan Tenggarong sedangkan untuk wilayah pedalaman terletak di kecamatan Muara muntai, Kenohan, kembang Janggut dan tabang. Adapaun untuk lebih rinci mengenai objek wisata ini akan digamabarkan sebagai berikut.

1. Sepan Burung
Sepan Burung adalah tempat berkumpulnya burung-burung liar. Lokasi Sepan Burung  2 km dari pemukiman penduduk Dusun Mulia Harapan. Untuk menuju lokasi Sepan Burung, wisatawan harus menempuh jalan tanah dengan berjalan kaki.

2. Kawasan Putri Karang Melenu
Kawasan Puteri Karang Melenu merupakan bangunan untuk pertemuan. Kawasan ini terletak ujung timur Jembatan Kutai Kartanegara. Keunikan kawasan ini adalah pemandangan yang indah di luar gedung, yaitu sungai Mahakam dan Kota Tenggarong.

3. Jembatan Kutai Kartanegara
Jembatan Kutai Kartanegara merupakan jembatan yang membentang membelah Sungai Mahakam dan menghubungkan Kota Tenggarong dengan Tenggarong Seberang. Jembatan ini menjadi salah satu alternative akses masuk dari Samarinda menuju Tenggarong. Keberadaan jembatan ini telah memperpendek jarak tempuh Tenggarong-Samarinda, yaitu dari sebelumnya 45 km (melalui Loa Kulu dan Loa Janan) menjadi 24 km dengan waktu tempuh 30 menit. Jembatan Kutai Kartanegara ini menjadi landmark Kota Tenggarong. saat ini sedang proses pembangunan karena roboh akibat ditabrak oleh kapal pengangkut batu bara,

4. Jam Bentong

Jam Bentong merupakan tugu yang dilengkapi dengan 4 (empat) buah jam besar yang dapat dilihat dari 4 penjuru arah. Jam Bentong terletak dikawasan Jembatan Kutai Kartanegara tepatnya di km 5 jalan Tenggarong-Samarinda.

5. Waduk Panji Sukarame
Waduk Panji Sukarame adalah Telaga Alam yang terdapat di daerah Rondong Demang, Kecamatan Tenggarong. Telaga ini dibendung dan dijadikan waduk untuk pengairan sawah penduduk. Obyek wisata ini menempati areal lahan seluas 32 ha. Beberapa tahun yg lalu, waduk Panji Sukarame merupakan kawasan wisata andalan kota Tenggarong. Pengunjung dapat menikmati pemandangan alam sekitar waduk yang indah, selain tersedianya sejumlah sarana rekreasi untuk keluarga, seperti taman ulin dan taman anggrek.

6. Taman Ulin Panji Sukarame
Taman Ulin Panji Sukarame terletak di dalam lokasi obyek wisata Waduk Panji Sukarame. Taman ini merupakan taman rekreasi dan bermain untuk anak dan keluarga.

7. Taman Anggrek Sendawar
Taman Anggrek Sendawar terletak satu lokasi dengan Waduk Panji Sukarame. Taman Anggrek ini terletak pada lahan seluas 2 ha dan memiliki lebih kurang 43 jenis anggrek yang dikumpulkan dari berbagai daerah.
Obyek wisata ini dibuka untuk umum sejak tahun 1995, dengan tujuan melestarikan kekayaan flora Kalimantan, khususnya tanaman anggrek.

8. Kolam Renang Putri Junjung Buyah
Obyek wisata kolam renang Putri Junjung Buyah terletak di jl Rondong Demang, obyek wisata ini merupakan obyek wisata rekreasi yang dibuka untuk umum tahun 2003. Awal mulanya dibuka obyek wisata ini adalah untuk mengembangkan olah raga renang, selam, dan olah raga air lainnya.
Tersedia 5 unit kolam renang, yaitu:
a. Koloam renang ukuran 25×50 mtr dengan kedalaman 1-2,5 mtr
b. Kolam untuk lonjat indah dengan kedalaman 7 mtr
c. Kolam untuk pemanasan dengan kedalaman 1 mtr
d. Kolam untuk anak-anak dengan standar kedalaman 0,5 mtr berbentuk setengah lingkaran
e. Kolam untuk anak-anak dengan standar kedalaman 0,5 mtr berbentuk persegi panjang

9. Planetarium Jagad Raya Tenggarong
Planetarium Jagad Raya Tenggarong terletak di jl. Diponegoro, Tenggarong, tepatnya berdampingan dengan Museum Mulawarman. Planetaium Jagad Raya Tenggarong ini dikembangkan sebagai obyek wisata untuk pendidikan dan rekreasi. Pengelola Planetaium Jagad Raya Tenggarong ini adalah Dinas Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olah Raga di Kab. Kukar.
Tiket masuk sebesar Rp.5.000,- untuk hari biasa dan Rp.7.500,- untuk akhir pekan.

10. Pulau Kumala
Pulau Kumala merupakan saebuah pulau kecil yang terletak ditengah-tengah sungai Mahakam di wilayah Koyta Tenggarong. Pulau Kumala ini merupakan delta yang berbentuk seperti perahu. Pulau seluas 76 ha ini dibangun sejak tahun 2000 sebagai kawasan wisata andalan Kota Tenggarong. Berdasarkan masterplan Pulau Kumala ini terbagi dalam 4 zona, yaitu:
a. Zona I seluas 30 ha, sebagai kawasan taman rekreasi
b. Zona II seluas 9 ha, sebagai kawasan taman rekreasi air
c. Zona III seluas 24,5 ha, sebagai kawasan hutan dan preservasi
d. Zona IV seluas 12,5 ha, sebagai kawasan resort dan cottage
Pembangunan taman wisata Pulau Kumala dilakukan secara bertahap dan akan terus berkembang dan diharapkan menjadi obyek wisata yang dibanggakan dan menjadi cirri khas Kab. Kutai Kartanegara. Taman wisata Pulau Kumala dikembangkan sebagai tempat rekreasi keluarga yang lengkap dengan berbagain fasilitas, seperti permainan, hiburan, restoran, penginapan, dll. Saat ini pengunjung telah dapat menikmati fasilitas seperti kereta api untuk mengelilingi pulau, sky tower dengan ketinggian 75 mtr, serta kereta gantung (cable car) yang menghubungkan Tenggarong Seberang dengan Pulau Kumala. Berbagai fasilitas yang akan dikembangkan adalah arenaq permainan anak-anak dan keluarga, aquarium pesut mahakam, rumah adat lamin, cottage, dll.
Akses menuju Pulau Kumala dapat dilakukan dengan menggunakan kereta gantung dari Tenggarong Seberang maupun perahu motor/ketingting yang tersedia di dermaga kota bTenggarong.

11. Kawasan Pulau Nusa Tuna Indah
Kawasan Pulau Nusa Tuna Indah merupakan taman anggrek seluas 18 ha dengan media pasir putih yang berada disuatu delta dan terletak di desa Kayu Batu. Salah satu keunikan kawasan ini adalah terdapatnya mata air di tengah pulau yang tidak pernah kering meski musim kemarau tiba.

Kawasan ini sebelumnya pernaqh dikelola oleh sebuah LSM. Namun, saat ini sejumlah fasilitas yang tersedia, seperti panggung hiburan, tempat bersantai, dll tidak terawatt dengan baik.

Akses menuju lokasi ini hanya dapat dilalui melalui danau dan sangat bergantung pada kondisi musim. Saat musim kemarau tiba, air danau mongering sehingga sulit untuk dilewati oleh angkutan sungai.

12. Kawasan Solong Pinang Abang
Kawasan Solong Pinang Abang merupakan obyek wisata berupa taman anggrek yang tumbuh liar kawasan perbukitan. Beragam jenis anggrek dapat dijumpai dikawasan ini. Kawasan ini terdiri dari dua lokasin yang bterpisah. Masing-masing memiliki luas  2 ha dengan jarak 4 km.

Aksesibilitas menuju lokasi ini relative masih sulit. Teradapat dua alternative akses menuju lokasi kawasan Solong Pinang Abang. Yang pertama melalui danau dengan menggunakan moda angkutan sungai. Kendala utama menggunakan akses melalui danau adalah kondisi pasang surut yang menyulitkan perahu lewat saat air surut.

Alternatif kedua adalah melalui jalan darat, yaitu melalui desa Lamin Pulut. Hanya saja, untuk mencapai lokasi kawasan Solong Pinang Abang melalui jalan darat, jarak tempuhnya lebih jauh, yaitu 28 km.

13. Perkebunan Kelapa Sawit
Perkebunan kelapa sawit di kecamatan Kembang Janggut merupakan areal yang potensial dikembangkan untuk wisata agro. Perkebunan ini dikelola oleh Perusahaan Rea Kaltim. Lokasi perkebunan berada di Desa Perdana dan Desa Muai dengan luas areal sebesar 25.800 ha. Lokasi perkebunan dapat ditempuh dengan perjalanan darat  1,5 jam dari ibukota Kecamatan Kembang Janggut.

14. Dam Sidomulyo
Dam Sidomulyo terletak di desa Sidomulyo, Dam ini merupakan tempat penampungan air yang dulunya digunakan untuk mengairi sawah sekaligus berfungsi sebagai sumber air bersih warga setempat. Dam Sidomulyo ini berpotensi sebagai obyek wisata air, seperti tempat pemancingan, restoran terapung, olah raga air, dan wisata air lainnya.

15. Dam Kampung Baru
Dam Kampung Baru memiliki luas lebih besar dari Dam Sidomulyo. Dam Kampung Baru memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai temapt rekreasi maupun tempat pemancingan. Dam Kampung Baru berlokasi di desa Sidomulyo,  2 km dari Kantor Kecamatan Tabang.

sumber: Pariwisatakukar.wodpess.com
Share This

Contact Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *